04 Agustus 2008

Hindari Lembur, Bisa Menyebabkan Kena Kanker

Hentikan Lemburan kerja. Anda boleh protes, karena lemburan biasanya “honornya” lumayan buat kantor yang bener. Makin sering lembur, makin sering dapat tambaha yang lumayan, katanya. Tapi sekarang pertimbangkan baik-baik. Semakin sering Anda lembur, semakin besar kemungkinan Anda kena kanker. Kalau kena, apa nggak habis tuh buat biaya berobat.

Kanker mengintai para pekerja malam. Mengapa demikian? Karena berdasarkan hasil penelitian, orang yang bekerja pada malam hari lebih rentan terserang kanker. Oleh karenanya, jika Anda termasuk orang seperti itu, maka Anda patut waspada.

Jika anda termasuk pekerja yang harus menjalani shift malam, atau menghabiskan seluruh waktu Anda untuk lembur semalaman, sekarang waktunya Anda mulai waspada agar terhindar dari kanker. Pasalnya sebuah riset terbaru yang dirilis akhir November lalu menyebutkan bekerja shift malam memberikan peluang pada tubuh untuk memproduksi karsinogen (zat penyebab kanker).

Bekerja malam tak hanya mengacaukan ritme sirkadian (jam biologis tubuh). Studi yang dilakukan International Agency for Research on Cancer (IARC), divisi kanker dari WHO, menegaskan, terjaga di malam hari memicu sel kanker payudara bagi perempuan dan kanker prostat bagi pria. Karena kerja shift malam menjadi faktor karsionen.

Para peneliti menduga, kerja malam ini mengganggu ritme sirkadian. Selain itu, hormon melatonin yang berperan menghambat pertumbuhan tumor, normalnya diproduksi saat malam. Sehingga kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh mudah diserang sel kanker dan tidak memiliki kekuatan untuk menyerang balik.

“Indikasi tersebut positif,” ujar Vincent Cogliano, salah satu anggota IARC bagian unit pengklasifikasian bahan karsionogen. Cogliano juga mengatakan, terjadi kenaikan angka penderita kanker pada para pekerja malam, meski pihaknya belum memperhitungkan kemungkinan adanya faktor lain.

Jika memang bekerja shift malam atau rutinitas ronda malam memang benar-benar berbahaya, pasti jutaan orang di dunia akan terkena imbasnya. Para ahli memperkirakan, hampir 20 persen dari populasi pekerja di negara berkembang adalah pekerja malam.

Sebelumnya, studi tentang kerja di malam hari ini pernah dilakukan pada 2001, sebuah tim dari Fred Hutchison Cancer Research Center di Seattle, menemukan, 60 persen wanita yang bekerja malam hari mengalami risiko kanker payudara lebih besar.

Beberapa tes yang dilakukan pada tikus juga mengalami perubahan ritme sirkadian bisa mengacu pertumbuhan sel tumor.

Sementara studi yang lain menyatakan, pemadam kebakaran yang menghirup asap, bahan kimia, debu, dan harus bekerja shift malam, memiliki risiko tinggi mengidap kanker dan serangan jantung.

Kerja shift juga berhubungan dengan respons tubuh terhadap cahaya. Richard Stevens, guru besar pakar Epidemiologi Kanker dari University of Connecticut Health Center juga mendukung keseimbangan terang dan gelap sangat diperlukan. Bahkan, sebagian pengusaha mengadakan riset warna lampu, hasilnya, warna merah, yang kurang nyaman digunakan saat bekerja, justru paling tak berpengaruh pada produksi hormon melatonin, yang diproduksi saat malam.

Di sini bisa dipahami, mereka yang bekerja malam hari menjalani pola hidup yang “terganggu”, karena sistem penerangan saat bekerja di malam hari juga menjadi penyebab kanker. Karena cahaya lampu mampu mengeluarkan melatonin yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.Untuk mencegah terjadi kanker pada waktu lembur sebaiknya mengkomsumsi Liquid Cholorophyll yang di Produksi oleh K-Link, untuk mendapatkannya Hub: 081355241090

sumber