16 Juli 2008

Jual Baju Sorowako




jika ingin membeli baju di atas, silahkan menghubungi Bapak Asmar di 08114203436.
harga perlembarnya Rp. 75.000 untuk wilayah Sorowako, di luar wilayah Sorowako pelanggan menanggung ongkos kirim sendiri.


Ukuran :
M L XL XXL

15 Juli 2008

Blogger Tertua Sudah Tiada

Namanya Olive Riley. Usianya 108 tahun. Perempuan ini bermukim di Woy Woy, sekitar 50 mil sebelah utara dari Sydney, Australia .Olive Riley tercatat sebagai blogger tertua di dunia. Ia mulai kegiatan blogging pada Februari tahun lalu. Di blog-nya, Olive berbagi cerita tentang kehidupannya selama masa dua perang dunia, bagaimana ia membesarkan ketiga anaknya seorang diri, dan pekerjaannya sebagai juru masak di pedalaman.

Kendati fisiknya lemah, pikiran Olive tetap cemerlang. Blog-nya yang dijuduli The Life of Riley (www.allaboutolive.com.au) pun ramai disambangi pengunjung dari manca negara. Rangkaian video di YouTube memperlihatkan ia sedang berbicara dan bernyanyi.

Namun Olive Riley kini sudah tiada. Blogger tertua ini telah berpulang kemarin di Woy Woy. Olive Riley dilahirkan pada tahun 1899 dan pada bulan Oktober mendatang akan berusia 109 tahun.

Sebelum Olive, rekor blogger tertua dipegang oleh Maria Amelia dari Spanyol. Maria berusia 12 tahun lebih muda dibandingkan Olive.

sumber

20 Juli, Matikan TV!

Apa rasanya hari tanpa televisi? Kalau ingin tahu rasanya, silakan ikuti ajakan Koalisi Nasional Hari Tanpa Televisi (HTT) berikut ini: Turn off TV, Turn on Live! Matikan TV dalam Sehari pada tanggal 20 Juli mendatang.

Koalisi Nasional HTT menetapkan tanggal itu sebagai hari tanpa TV untuk tahun 2008 ini. HTT kali ini dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya setelah digagas tahun 2006 lalu.

Peneliti dari Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), Nina Mutmainnah Armando, mengatakan, HTT tidak bermaksud memusuhi televisi, melainkan sebagai gerakan untuk membangun sikap bijak terhadap penggunaan TV.


"Kadang kita lupa, tombol on pada televisi tidak harus selalu menyala. Jadi, gerakan ini bukan untuk memusuhi TV. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan anak pada TV dan pernyataan keprihatinan masyarakat terhadap isi acara TV yang tidak sehat dan tidak aman untuk anak-anak," papar Nina pada jumpa pers di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jakarta, Senin (14/7).

Target gerakan HTT adalah mengajak 1 juta keluarga di seluruh Indonesia untuk mematikan TV dalam sehari penuh pada tanggal 20 Juli. Khususnya, keluarga yang memiliki anak usia prasekolah dan sekolah dasar.

Beberapa alternatif yang diberikan YPMA, keluarga bisa melakukan kegiatan bersama yang menciptakan interaksi antara anak dengan keluarga dan lingkungan sosialnya. Jam menonton TV yang sangat tinggi pada anak membuat mereka tercerabut dari komunitas sosialnya.

Penelitian YPMA tahun 2006 menunjukkan, jumlah jam menonton TV pada anak-anak usia sekolah dasar berkisar 30-35 jam dalam satu minggu. Jumlah ini dinilai terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi anak dan remaja.

Jika dikalkulasi, maka jumlah jam menonton TV mencapai lebih dari 1.600 jam dalam satu tahun. Bandingkan dengan jumlah jam belajar di sekolah dasar negeri yang hanya sekitar 740 jam setahun. "Padahal, menurut para ahli, anak menonton televisi maksimal 2 jam dalam sehari," kata Nina.

Rangkaian kegiatan lainnya yang akan dilakukan pada gerakan HTT ini adalah aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia pada 18 Juli 2008. Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Fetty Fajriati Miftach menyatakan dukungannya terhadap gerakan HTT. Kata dia, keluarga bisa memberikan alternatif lain kepada anak selain menonton TV.

"Kami mendukung sepenuhnya Hari Tanpa TV, bisa memberikan alternatif lain bagi anak. Mengajarkan pada mereka (anak-anak) bahwa banyak kegiatan yang bisa dilakukan selain menonton TV," kata Fetty.

sumber

Imagine Cup 2008 - Tunas Bangsa Menangkan Kompetisi Software Internasiona


Jakarta, 10 Juli 2008 – Tim Antarmuka dari Institut Teknologi Bandung berhasil memenangkan penghargaan The Rural Innovation Achievement Award, salah satu kategori yang dilombakan pada kompetisi tingkat international Imagine Cup di Paris, Perancis tanggal 8 Juli 2008 lalu.
Penghargaan Imagine Cup – kategori The Rural Innovation Achievement Award yang disponsori oleh Microsoft Unlimited Potential Group – dipersembahkan bagi kelompok mahasiswa yang mampu merancang solusi piranti lunak untuk memberikan kontribusi bagi kesinambungan lingkungan hidup.

Penghargaan The Rural Innovation Achievement Award dimenangkan oleh Tim Antarmuka dengan solusi inovasi mereka yang bernama Butterfly. Inovasi ini dinilai atas aksesibilitasnya, dimana masyarakat dapat melaporkan atau berbagi informasi kerusakan lingkungan secara tepat waktu. Mengingat keadaan negera Indonesia yang sangat tersebar dan lokasi masyarakat di daerah rural biasanya jauh dan diluar jangkauan infrastruktur tertentu. Keadaan ini tentu saja akan memperlambat sistem pelaporan kepada badan lingkungan hidup setempat.

Butterfly sendiri adalah sebuah sistem pelaporan yang memungkinkan pengguna system untuk segera melaporkan problema kerusakan lingkungan melalui telepon, SMS, MMS atau alternatif aplikasi mobile atau web.

Dari hasil laporan tersebut sistem kemudian akan mengklasifikasi permasalahan atau problema sesuai kategori prioritas dan lokasi. Setelah proses tersebut, Butterfly lalu meneruskan laporan tersebut kepada badan atau pejabat setempat yang bertangung jawab.

Tim Antarmuka beranggotakan tiga mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB dan seorang mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Mereka adalah Arief Widhiyasa, Ella Madanella, Dimas Yusuf Danurwenda, dan Erga Ghaniya. Mereka didampingi Dwi Hendratmo Widyantoro, dosen STEI ITB.

sumber

07 Juli 2008

Kawat Keluar dari Perut Bu Noor


NOORSYAIDAH terus menahan sakit dari penyakit aneh yang dideritanya. Di perut dan dada perempuan berusia 40 tahun ini bermunculan puluhan batang kawat sepanjang sekitar 20 cm. "Mungkin Allah SWT ingin memperlihatkan kepada dunia bahwa dengan kekuasan-Nya apapun bisa saja terjadi dan sayalah orang yang dipilih untuk memperlihatkan kekuasan-Nya itu. Maka itu saya harus menjalaninya dengan tabah," kata Noor dengan pasrah.

Saat ditemui di kediaman saudara perempuannya di Jalan Merdeka III, Samarinda Ilir, Noor terpaksa harus berjalan membungkuk agar kawat-kawat di perutnya itu tidak mengenai baju kaos berwarna merah yang dikenakannya.

Bahkan, Noor pun hanya bisa duduk di pinggir kursi dan tetap membungkuk karena sedikit saja dia bergerak, kawat di tubuhnya itu akan menyentuh kain bajunya dan nyeri akan dirasakannya.

"Ini karena ada Mas (wartawan Tribun Kaltim) saja saya pakai baju, biasanya saya tidak pakai baju karena terus terang saja kawat-kawat ini kalau menyentuh barang apa saja rasanya sangat sakit sekali," ujarnya sembari menyingkapkan bajunya dan memperlihatkan kawat-kawat yang tumbuh di bagian perutnya itu.

Guru aktif TK Al-Quran di Sangatta, Kutai Timur, ini menceritakan, penyakit yang dideritanya itu dialami sejak tahun 1991. Tanpa sebab musabab kawat-kawat itu tiba-tiba saja bermunculan di perutnya dan bagian dadanya. Padahal, saat itu dia sedang menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Sospol Universitas Mulawarman Samarinda.

"Tapi, kalau dulu hanya sekitar seminggu kawat-kawat itu berjatuhan sendiri dan hilang. Nanti sekitar sebulan kemudian bermunculan lagi. Nah, sekarang ini sudah sekitar enam bulan lebih, kawat-kawat di perut saya ini tidak ada yang jatuh atau hilang. Jadi, sungguh menderita sekali," katanya.

Segala upaya pengobatan, mulai dari medis, alternatif, hingga mendatangi orang pintar sudah dilakukannya. Namun, penyakit tersebut tetap tak sembuh. Operasi mungkin sudah puluhan kali dialaminya, tetap saja kawat-kawat itu setelah dicabut dengan cara medis tak mau hilang dari dirinya.

"Semua orang bilang bahwa penyakit saya ini terkena santet atau semacamnya, tapi berani jujur bahwa saya ini tak pernah punya musuh atau menyakiti orang lain. Makanya, dokter atau orang pintar yang mengobati penyakit saya ini juga bingung untuk menyembuhkannya," ujarnya.

Saat ini, untuk menghilangkan perasaan sakit atau stres akibat penyakit yang dialaminya itu tak kunjung sembuh, Noor mengaku lebih banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan sosial, misalnya mengajar. "Tapi, kalau malam sudah datang, ya terpaksa harus terpikir, kenapa saya mengalami nasib seperti ini. Mudah-mudahan saja suatu saat ada hikmahnya buat saya, amin," katanya penuh harap.

sumber

01 Juli 2008

RS. PT INCO - Sorowako


tertulis " DILARANG TIDUR DIDALAM MUSHOLAH "
Lokasi di Musholah RS. PT INCO Sorowako. kesalahan gambar ini adalah penulisan kata " DIDALAM " yang seharusnya " DI DALAM ". digambar ini ada tulisan larangan tidur, tetapi di dalam Musholah ada seseorang yang lagi tidur pada waktu menjelang pagi (dalam lingkaran hijau).

Telkomsel VS Indosat


inilah persaingan ketat yang sangat ketat.
Lokasinya di jalan Krakatau Sorowako>